Menurut Ustadz Arifin Ilham, sedikitnya ada 9 ciri untuk mengetahui
apakah seseorang yang mengaku ustadz, habib, atau ulama, merupakan dukun
atau bukan. Dikutip dari blog Metafisis, berikut ini kami paparkan ciri-ciri dukun yang mengaku ulama tersebut.
Dukun
akan mengunakan semua cara untuk memperdaya paseinnya, terutama yang
sangat awam pengetahuan Syariat Islam, bahkan kalau perlu mengunakan
gelar kehormatan ulama, seperti Kiyai, Ustadz, Habib, dan sebagainya.
Untuk itu kenalilah dukun berbaju mulia ini, diantaranya:
1. Tidak mengunakan nama aslinya, tetapi nama yang dikesankan ada “kedigjayaan”
Inilah
ciri khas para dukun dan paranormal. Mereka sangat suka menggelari diri
mereka dengan sebutan-sebutan aneh dan menyiratkan kesaktian. Para
dukun juga menggelari mereka sendiri dengan julukan ‘Ki’ contoh : Ki
Gendeng Pamungkas, Ki Joko Bodo, dan lain-lain. Yang bergelar ‘ustadz’
pun tidak sedikit, padahal nama aslinya bisa jadi adalah ‘Muhammad
Susilo Wibowo’
2. Hobbi sekali memamerkan kesaktiaannya
Salah
satu contoh yang sering muncul di TVRI dan JakTV adalah ‘Ustadz Fulan’
yang suka memamerkan kesaktiannya, yakni tidak mempan disayat dengan
pedang atau alat tajam lainnya. Juga para dukun dan paranormal lainnya
suka mendemonstrasikan kesaktian, seperti atraksi kekebalan, debus,
tenaga dalam, dan lain-lain.
3. Ilmu Syariat agamanya tidak mumpuni
Dukun
yang berkedok ustadz selalu membawa ciri khas dukun, yaitu sama sekali
kurang dalam dalil baik dari Al-Qur’an dan sunnah. Dakwahnya mengajak
pada kesyirikan dan kesesatan.
4. Memanfaat para tokoh
untuk melegalisir prakteknya, yang sebenarnya tokoh tersebut belum tahu
persis praktek tersembunyinya karena sang dukun menampilkan kesan
seakan seusai “syariat”
‘Ustadz Fulan’ yang sering
muncul di TVRI dan JakTV, misalnya, sering mengundang ustadz-ustadz
selebritis seperti Ustadz Jefri Al Bukhori, Ustadz Solmed, dan lainnya
untuk duduk bersama pada acara mengiklankan pengobatan padepokannya.
5. Prakteknya ikhtilaath menjamah bukan mahramnya
Peruqyah
syar’i sangat anti menyentuh secara langsung pasiennya, jikapun harus
memakai sarung tangan itupun untuk menjaga dari hal-hal yang tidak
diinginkan. Sedangkan ‘Ustadz Fulan yang sering muncul di TV, sangat
suka menyentuh non mahram hingga bersentuhan kulit. Dan di padepokannya
terlihat berikhtilat bercampur baur antara laki-laki dan perempuan tidak
dipisah sama sekali.
6. Berani bayar media untuk promosinya
Sebagian
orang menyangka stasiun televisi yang menanyangkan acara ustad-ustadz
dukun tersebut yang mengundang sang ustadz. Jangan dikira kemunculan itu
gratis dan dibayar! Justru dukun berbaju ustadz inilah yang membayar TV
agar bisa tampil promosi pengobatan perdukunannya.
7.
Dengan bahasa mahar, infak, namun jelas tarifnya “wah”, disertai
ancaman kalau tidak segera diobati akan mati, kalau tidak segera
ditransfer doanya tidak sampai, penyakit tidak sembuh, dan sebagainya
Ciri
khas dukun ialah sangat suka menakut-nakuti pasiennya bahwa sakitnya
berat, maka pengobatannya lama dan harus bayar mahar yang tinggi sampai
puluhan juta mengalahkan pengobatan kedokteran. Ustadz Fulan yang
sering muncul di TV suka mengancam pasiennya jika tidak melunasi
hutangnya maka penyakitnya tidak sembuh dan tidak akan didoakan oleh
dia.
8. Disertai aksi tipudaya menakuti seperti bekam darahnya ada cacingnya, rumah ada hantunya, kena santet, dan sebagainya.
Dukun
sangat suka menipu, setiap ada pasien yang datang selalu dikatakan kena
santet dan pasti akan keluar benda-benda aneh dari dalam telur atau
ketika dibekam yang semuanya itu cuma trik sulap belaka.
9. Memberi azimat atau amalan yang tidak berdasar
Ciri
khas dukun yaitu memberi azimat, termasuk dalam hal ini Ustadz Fulan
yang sering muncul di TV memberi azimat pada pasiennya, atau
menggunakan media azimat ketika mengobati.
“Sungguh, wajib
kusampaikan karena korban sudah berjatuhan. Semoga sahabatku selamat
dari tipudaya menyesatkan ini,” pungkas Ustadz Arifin Ilham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar